Proses Terjadinya Haid Atau Mensturasi (Proses Haid)
Haid merupakan hal alami yang terjadi pada perempuan yang sehat. Dimana pada setiap bulannya seorang perempuan akan mengeluarkan darah dari rahimnya yang disebut haid atau menstruasi. Pada umumnya haid akan terjadi pada perempuan yang menginjak umur 9 tahun dan akan berakhir pada umur sekisar 40 hingga 50 tahun (menopause). Haid terjadi pada perempuan mulai masuk pada masa pubertas yang ditandai dengan perkembangan fisiknya, ibarat payudara membesar, pinggul membesar, tumbuh rambut diarea vital, dll,
Proses Terjadinya Haid atau Mensturasi
Haid niscaya akan terjadi pada wanita, namun mungkin tidak semuanya memahami bagaimana proses terjadinya haid. Tidak semua perempuan memahami ihwal apa yang terjadi pada tubuhnya selama masa haid. Lalu bagaimana bergotong-royong proses terjadinya haid? Mengapa haid bisa terjadi? Apa efek haid pada tubuh wanita?
Sebelum membahas proses terjadinya haid kita kenali dulu hormon apa saja yang menghipnotis perempuan sehingga ia bisa haid, lantaran hormon-hormon ini sangat akrab kaitannya dengan proses terjadinya haid, hormon-hormon inilah yang menimbulkan terjadinya haid pada wanita. Berikut hormon-hormon tersebut:
Hormon yang Berpengaruh pada Proses Terjadinya Haid
Butuh klarifikasi yang sangat panjang mengenai rangkaian hormon-hormon tersebut di atas sehingga sanggup menghipnotis proses terjadinya haid. Secara singkat hormon-hormon tersebut di atas saling bekerja sama dan saling timbal balik yang terkontrol dalam otak sehingga haid atau menstruasi bisa terjadi. Namun perlu diketahui juga bahwa yang menghipnotis terjadinya haid bukan hanya hormon saja. Faktor-faktor luar juga sanggup mempengaruhinya ibarat kondisi psikologis, kondisi lingkungan, kondisi kesehatan, dll.
Fase Terjadinya Haid atau Menstruasi pada Wanita
Tentang klarifikasi diatas merupakan teori ilmiyah dimana masih ada kemungkinan benar atau salah. Adakalanya perempuan mengalami haid/menstruasi setip bulannya tetapi tidak bisa berovulasi (mandul). Sebaliknya adakalanya perempuan yang tidak mengalami haid setiap bulannya tetapi tetap bisa berovulasi (mampu mempunyai keturunan). Adakalanya setiap bulannya perempuan mengalami haid secara teratur sehingga gampang memperkirakan. Sebaliknya ada juga perempuan yang mengalami haid secara tidak teratur sehingga sulit baginya untuk memperkirakan kapan akan haid dan kapan waktu suci. Oleh lantaran itu Allah SWT mewajibkan mempelajari ilmu haid, wajib ‘ain bagi perempuan dan wajib kifayah bagi laki-laki. Diwajibkan lantaran memang berbagai permasalahan-permasalahan haid yang berafiliasi dengan ibadah sehari-hari.
Baca Juga:
Hukum Mempelajari Haid Bagi Wanita dan Pria
Proses Terjadinya Haid atau Mensturasi
Haid niscaya akan terjadi pada wanita, namun mungkin tidak semuanya memahami bagaimana proses terjadinya haid. Tidak semua perempuan memahami ihwal apa yang terjadi pada tubuhnya selama masa haid. Lalu bagaimana bergotong-royong proses terjadinya haid? Mengapa haid bisa terjadi? Apa efek haid pada tubuh wanita?
Sebelum membahas proses terjadinya haid kita kenali dulu hormon apa saja yang menghipnotis perempuan sehingga ia bisa haid, lantaran hormon-hormon ini sangat akrab kaitannya dengan proses terjadinya haid, hormon-hormon inilah yang menimbulkan terjadinya haid pada wanita. Berikut hormon-hormon tersebut:
Hormon yang Berpengaruh pada Proses Terjadinya Haid
- LH (Luteinizing Hormone).,- Hormon LH merupakan hormon yang berfungsi untuk merangsan ovarium agar menghasilkan sel telur dan menimbulkan proses ovulasi menjadi lebih baik.
- FSH (Follicle Stimulating Hormone).,- Hormon FSH merupakan hormon yang sangat kuat terhadap kematangan sel telur dan mengontrol siklus haid atau menstruasi.
- GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon).,- Hormon GnRH merupakan hormon yang membantu untuk menawarkan rangsangan terhadap tubuh yang diprodiksi oleh otak.
- Hormon Estrogen.,- Merupakan Hormon yang berperan dalam pertumbuhan dewasa pada masa pubersitas dan sangat juga berperan dalam siklus ovulasi dan reproduksi wanita.
- Hormon Progesteron.,- Merupakan hormon berperan ibarat estrogen, ialah hormon yang mempunyai kegunaan dalam siklus reproduksi dan menjaga kehamilan serta berperan dalam penebalan dinding rahim.
Butuh klarifikasi yang sangat panjang mengenai rangkaian hormon-hormon tersebut di atas sehingga sanggup menghipnotis proses terjadinya haid. Secara singkat hormon-hormon tersebut di atas saling bekerja sama dan saling timbal balik yang terkontrol dalam otak sehingga haid atau menstruasi bisa terjadi. Namun perlu diketahui juga bahwa yang menghipnotis terjadinya haid bukan hanya hormon saja. Faktor-faktor luar juga sanggup mempengaruhinya ibarat kondisi psikologis, kondisi lingkungan, kondisi kesehatan, dll.
Fase Terjadinya Haid atau Menstruasi pada Wanita
- Fase Pertama (Haid/Menstruasi).,- Merupakan fase yang dialami oleh perempuan setiap bulannya; Fase pertama perempuan mengalami haid/menstruasi. Pada fase ini biasanya perempuan mengalami rasa sakit yang disebabkan oleh otot-otot rahim yang berkontraksi untuk mendorong dan mengeluarkan darah haid/menstruasi dari lapisan dinding rahim yang luruh. Namun rasa sakit tersebut hanya berlangsung beberapa ketika saja (biasanya 1 hingga 2 hari) dan akan sembuh dengan sendirinya secara perlahan-lahan.
- Fase Kedua (Pra ovulasi dan Ovulasi).,- Merupakan fase penyembuhan, dimana dinding rahim perempuan yang sempat lurut akan kembali menebal. Penebalan tersebut disebabkan oleh hormon esterogen yang terus meningkat sedikit demi sedikit. Pada masa inilah sepasang suami istri sangat dianjurkan berafiliasi tubuh kalau mereka ingin segera mempunyai keturunan atau momongan. Sebab fase praovulasi hingga ovulasi merupakan masa subur terbaik perempuan dan sperma bisa bertahan selama kurang lebih 3 hingga 5 hari.
- Fase Kedua (Pra Haid/Menstruasi),.- Merupakan fase dimana perempuan akan mengalami haid, pada fase ini lapisan dinding rahim perempuan semakin menebal. Jika tidak tidak terjadi pembuahan maka lapisan dinding rahim akan lurut/luruh sehingga menjadi darah haid/menstruasi. Pada fase ini biasanya perempuan mulai mencicipi tanda-tanda atau tanda-tanda pramenstruasi. Diantaranya tanda-tanda kondisi fisik ibarat rasa nyeri pada payudara, nyeri pada punggung, gampang lelah, sering pusing. Dan tanda-tanda kondisi psikologis ibarat perubahan emosi lebih sensitif, gampang marah, gampang tersinggung, dll.
Tentang klarifikasi diatas merupakan teori ilmiyah dimana masih ada kemungkinan benar atau salah. Adakalanya perempuan mengalami haid/menstruasi setip bulannya tetapi tidak bisa berovulasi (mandul). Sebaliknya adakalanya perempuan yang tidak mengalami haid setiap bulannya tetapi tetap bisa berovulasi (mampu mempunyai keturunan). Adakalanya setiap bulannya perempuan mengalami haid secara teratur sehingga gampang memperkirakan. Sebaliknya ada juga perempuan yang mengalami haid secara tidak teratur sehingga sulit baginya untuk memperkirakan kapan akan haid dan kapan waktu suci. Oleh lantaran itu Allah SWT mewajibkan mempelajari ilmu haid, wajib ‘ain bagi perempuan dan wajib kifayah bagi laki-laki. Diwajibkan lantaran memang berbagai permasalahan-permasalahan haid yang berafiliasi dengan ibadah sehari-hari.
Baca Juga:
Hukum Mempelajari Haid Bagi Wanita dan Pria
Komentar
Posting Komentar